Dilansir AFP, Minggu (1/10/2017), Abu Tahsin al-Salhi merupakan veteran pejuang yang aktif sejak perang Arab-Israel pada 1973. Pria yang mengklaim telah menewaskan 320 jihadis ISIS itu dikabarkan tewas pada Jumat (29/9).
Juru bicara Hashed al-Shaabi, Ahmad al-Assadi mengatakan Abu Tahsin al-Salhi tewas terbunuh saat berada di Hawija, barat laut Irak. Hashed al-Shaabi merupakan aliansi yang mendukung militan Syiah dan pasukan pemerintah melawan jihadis ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sosoknya dikenang sebagai pria berjanggut putih yang mengendarai motor trail, mengenakan syal kotak-kotak hitam-putih, dan selalu mengenakan sarung tangan tanpa jari. Abu Tahsin juga tak bisa dilepaskan dari senapan Steyr buatan Austria.
Dalam sebuah video Hashed, pejuang berusia 63 tahun itu membeberkan kisahnya sebagai penembak jitu. Karirnya dimulai pada 1973 saat dia menjadi bagian dari sebuah brigade Irak yang berjuang di Dataran Tinggi Golan di Suriah.
Abu Tahsin juga pernah berjuang dalam perang diktator Saddam Hussein pada 1980-1988 melawan Iran, invasi 1990-an ke Kuwait dan melawan pasukan AS yang menggulingkan Saddam pada tahun 2003, sebelum ambil bagian memerangi ISIS.
"Hari ini, saya menembak mati dua di antaranya (pejuang ISIS). Itu konyol - karena (jumlah korban) minimum untuk saya adalah empat," katanya di video tersebut.
Dalam pertempuran anti-ISIS pada tahun 2015, "Saya membunuh 173 dari mereka, dan sekarang saya berada di posisi 320." (ams/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini