'Syekh Sniper' Pejuang Anti-ISIS Tewas dalam Perang di Irak

'Syekh Sniper' Pejuang Anti-ISIS Tewas dalam Perang di Irak

Aditya Mardiastuti - detikNews
Minggu, 01 Okt 2017 01:08 WIB
Abu Tahsin al-Salhi pria berjanggut putih pejuang anti-ISIS di Irak semasa hidupnya (Foto: AFP Photo/Haidar Mohammed Ali)
Basra - Seorang veteran pejuang yang dikenal 'syekh sniper' dinyatakan tewas dalam perang untuk mengambil alih kota Hawija di Irak dari tangan ISIS. Informasi itu diumumkan oleh pasukan unit militernya.

Dilansir AFP, Minggu (1/10/2017), Abu Tahsin al-Salhi merupakan veteran pejuang yang aktif sejak perang Arab-Israel pada 1973. Pria yang mengklaim telah menewaskan 320 jihadis ISIS itu dikabarkan tewas pada Jumat (29/9).

Juru bicara Hashed al-Shaabi, Ahmad al-Assadi mengatakan Abu Tahsin al-Salhi tewas terbunuh saat berada di Hawija, barat laut Irak. Hashed al-Shaabi merupakan aliansi yang mendukung militan Syiah dan pasukan pemerintah melawan jihadis ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemakaman Abu Tahsin dilakukan pada Sabtu (30/9), di wilayah selatan pelabuhan Basra. Ahmad Ali Hussein mengatakan sahabatnya itu dikenal rekan-rekannya sebagai 'Syeh Sniper' atau 'mata elang'.

Para pelayat Irak menyimpan potret Abu Tahsin al-Salhi saat pemakamannya di dekat kota selatan BasraPara pelayat Irak membawa potret Abu Tahsin al-Salhi saat pemakamannya di dekat kota selatan Basra Foto: AFP Photo/Haidar Mohammed Ali


Sosoknya dikenang sebagai pria berjanggut putih yang mengendarai motor trail, mengenakan syal kotak-kotak hitam-putih, dan selalu mengenakan sarung tangan tanpa jari. Abu Tahsin juga tak bisa dilepaskan dari senapan Steyr buatan Austria.

Dalam sebuah video Hashed, pejuang berusia 63 tahun itu membeberkan kisahnya sebagai penembak jitu. Karirnya dimulai pada 1973 saat dia menjadi bagian dari sebuah brigade Irak yang berjuang di Dataran Tinggi Golan di Suriah.

Abu Tahsin juga pernah berjuang dalam perang diktator Saddam Hussein pada 1980-1988 melawan Iran, invasi 1990-an ke Kuwait dan melawan pasukan AS yang menggulingkan Saddam pada tahun 2003, sebelum ambil bagian memerangi ISIS.

"Hari ini, saya menembak mati dua di antaranya (pejuang ISIS). Itu konyol - karena (jumlah korban) minimum untuk saya adalah empat," katanya di video tersebut.

Dalam pertempuran anti-ISIS pada tahun 2015, "Saya membunuh 173 dari mereka, dan sekarang saya berada di posisi 320." (ams/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads