Dituturkan para saksi mata dan sejumlah korban selamat, seperti dilansir AFP, Kamis (28/9/2017), kapal yang ditumpangi para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari konflik Rakhine itu, terbalik dan tenggelam di perairan berjarak beberapa meter dari pantai Bangladesh.
Disebutkan bahwa kapal itu terbalik setelah menabrak sebuah objek yang ada di dalam air. Kapal terbelah menjadi dua bagian hingga akhirnya terbawa ombak ke tepi pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu korban selamat dalam insiden itu, Nurus Salam menuturkan, bahwa dirinya berlayar dari sebuah desa tepi pantai di Myanmar pada Rabu (27/9) tengah malam waktu setempat. Salam mengungsi bersama istri dan anaknya yang tewas dalam insiden mengenaskan itu.
"Kapal menabrak sesuatu di bawah air ketika mendekati pantai. Kapal kemudian terbalik," ujarnya kepada AFP.
Pejabat kepolisian setempat, Fazlul Karim, menuturkan kepada AFP bahwa sedikitnya 14 jenazah korban telah tersapu ombak hingga ke tepi pantai. Dikhawatirkan jumlah korban tewas dalam insiden ini masih akan bertambah. Tidak disebut lebih lanjut total ada berapa orang dalam satu perahu itu.
Dilaporkan sekitar 120 pengungsi Rohingya, yang kebanyakan anak-anak, tewas tenggelam saat berusaha mengungsi ke Bangladesh via jalur laut. Kebanyakan dari mereka menumpang kapal nelayan berukuran kecil, yang tidak layak digunakan berlayar di lautan lepas. Tidak hanya itu, para pengungsi Rohingya juga terpaksa berdesakan dengan para pengungsi lainnya demi bisa berlayar ke Bangladesh.
Sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus lalu, sedikitnya 480 ribu warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini