Seperti dilansir AFP, Kamis (28/9/2017), lempengan itu berasal dari sebuah pesawat jenis Boeing 767 milik maskapai Jepang, All Nippon Airways (ANA). Insiden ini terjadi saat pesawat itu terbang dari kota Amoi di China menuju ke Tokyo, Jepang.
Juru bicara ANA, Hiroyuki Miyagawa, menyebut lempengan itu ditemukan di bagian dalam sebuah pabrik di dekat Bandara Narita yang ada di pinggiran Tokyo. Tidak ada korban luka akibat insiden jatuhnya lempengan pesawat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lempeng pesawat yang terjatuh itu merupakan penutup seluncuran darurat yang menempel pada badan pesawat. Maskapai ANA menyebut, terlepasnya lempengan ini dipicu oleh sebuah tabung berisi gas nitrogen yang mengalami kebocoran saat pesawat sedang mengudara.
Gas nitrogen di dalam tabung itu berfungsi mendorong lempeng itu agar terlepas dari badan pesawat, saat situasi darurat terjadi. Lempengan ini harusnya hanya terlepas dalam situasi kritis saat seluncuran darurat diaktifkan. Namun dalam insiden ini, tabung berisi gas nitrogen itu bocor.
Maskapai ANA telah mengganti tabung yang bocor itu dan meminta maaf kepada publik.
Sebelumnya, dalam insiden serupa yang terjadi pada 23 September lalu, sebuah lempeng seberat 4,3 kilogram terjatuh dari pesawat maskapai Belanda, KLM, yang baru lepas landas dari Bandara Internasional Kansai, Osaka. Lempengan itu menimpa sebuah mobil yang sedang melaju di jalan raya.
(nvc/ita)











































