Seperti dilansir Reuters dan Los Angeles Times, Rabu (20/9/2017), gempa dahsyat berkekuatan 8 SR mengguncang pantai barat daya Meksiko pada 19 September 1985, atau tepatnya 32 tahun lalu. Getaran gempa kala itu dirasakan sangat kuat di ibu kota Mexico City dan beberapa wilayah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedikitnya 4.200 orang tewas -- kemungkinan jumlahnya lebih besar karena banyak orang hilang. Ratusan ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Situasi sangat mencekam saat itu, dengan lebih dari 250 orang tewas di satu lokasi usai tertimpa menara sebuah gedung yang ambruk.
Mengenang momen saat itu, Los Angeles Times menyebut gempa 8 SR melanda saat jam-jam orang sibuk berangkat kerja pada pagi hari. Gedung-gedung ambruk, kebakaran terjadi dan warga Meksiko panik berlarian ke jalanan.
Situasi tak jauh berbeda terjadi pada 19 September kemarin, saat gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang sejumlah wilayah Meksiko. Sejauh ini dilaporkan 149 orang tewas akibat gempa itu, dengan jumlah korban tewas paling banyak dari wilayah Morelos, Mexico City dan Puebla.
Yang lebih menarik, kebanyakan warga Meksiko ikut serta dalam latihan gempa yang digelar tiap tanggal 19 September, setiap tahun di berbagai kota. Termasuk saat gempa melanda pada Selasa (19/9) siang waktu setempat. Salah satu warga Meksiko, Ricardo Ramos, mengira latihan gempa masih digelar saat dirinya merasa getaran pada Selasa (19/9) siang.
![]() |
Seperti dilansir CNN, latihan gempa tahunan itu digelar pada Selasa (19/9) sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Suara peringatan terdengar di radio, televisi, telepon dan pengeras suara yang ada di tempat-tempat publik. Warga setempat meninggalkan rumah masing-masing, keluar dari kantor dan toko-toko setempat, mengarah ke area aman yang telah dipromosikan sebelumnya. Sekitar dua jam kemudian, getaran gempa dirasakan sangat kuat oleh warga Meksiko, termasuk Ramos. Dia segera menyadari ini bukan lagi latihan.
Ironi situasi saat latihan dengan kekacauan yang sebenarnya terjadi saat gempa melanda sungguh berbeda. Reporter media lokal, Univision Network, yang merupakan mitra CNN, Janet Cacelin menuturkan pengalamannya merasakan gempa besar ini, setelah mengikuti latihan gempa.
"Kami bergerak ke Paseo de la Reforma Avenue dan sekali lagi melihat pekerja kantoran yang sama yang beberapa jam sebelumnya sibuk ngobrol, bermain-main dan merasa bosan dengan latihan gempa. Banyak yang bilang latihan itu hanya membuang-buang waktu," tuturnya.
Saat gempa sungguhan melanda, warga Meksiko lainnya termasuk Cacelin menyadari perbedaan besar. Tidak ada peringatan 30 detik untuk memberi waktu kepada warga menenangkan diri. Cacelin menyebut orang-orang, termasuk dirinya, langsung berlari keluar. Di luar gedung, bukannya tawa dan candaan yang menyambutnya seperti saat latihan, namun tangisan.
"Kali ini tidak ada peringatan, kami hanya merasakan getaran gempa. Gempa bumi mengejutkan kami," tandasnya.
Gempa dahsyat tahun 1985 membawa perubahan pada standar pembangunan gedung dan langkah persiapan situasi darurat. Tahun ini sedikit berbeda, karena Meksiko baru dilanda gempa bumi pada 7 September lalu yang menewaskan nyaris 100 orang.
" target="_blank">Video 20detik: Meksiko Diguncang Gempa 8,2 SR Potensi Tsunami 7 September 2017
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini