Ancaman itu dilontarkan Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB Nikki Haley, yang mempertegas bahwa pernyataan Presiden AS Donad Trump bulan lalu adalah serius. Saat itu, Trump mengancam bahwa Korut akan dihadapi dengan "api dan kemarahan" jika terus mengancam AS dengan program rudal dan nuklirnya.
Dalam wawancara dengan CNN, Haley mengatakan bahwa jika diplomasi dengan Pyongyang gagal, maka Menteri Pertahanan AS James Mattis akan melakukan agenda Trump. "Tak satu pun dari kita menginginkan perang. Kami ingin bertanggung jawab dan lebih dulu menempuh semua cara diplomatik untuk mendapatkan perhatian mereka," tutur Haley.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haley bahkan menegaskan, Korut tak akan bisa bertahan jika menghadapi serangan AS. "Jika Korut terus dengan tindakan sembrono ini, jika AS harus membela diri atau membela sekutu-sekutunya dengan cara apapun, Korut akan hancur," tegas diplomat AS tersebut.
"Dan kita semua tahu itu, dan tak satu pun dari kita menginginkan itu," imbuhnya.
Senada dengan itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson juga muncul di stasiun televisi CBS untuk menyampaikan penegasan tersebut.
"Jika upaya-upaya diplomatik kami gagal, yang akan tersisa hanyalah opsi militer kami," tuturnya. "Agar jelas, kami mencari solusi damai untuk ini," kata Tillerson.
(ita/ita)