"Ini baru saja masuk berita, Aung San Suu Kyi akan membuat policy statement di Rakhine. Kalau tidak hari ini, besok. Ini di luar dugaan," kata Marzuki. Pidato komitmen ini diperkirakan untuk melindungi orang sipil tanpa membedakan kelompok. Menurut Marzuki kabar ini bisa menjadi langkah maju penyelesaian krisis Rohingya. Ia berharap pemerintah Myanmar mulai melunakkan sikap terhadap etnis Rohingya.
Tetapi mantan Jaksa Agung dan Wakil Ketua Komnas HAM itu mengingatkan, penyelesaian krisis Rohingya merupakan perjalanan panjang. Upaya menuju penyelesaian memerlukan landasan intelektual dan tidak mengumbar amarah. Langkah maju melalui policy statement Suu Kyi merupakan momentum yang pas untuk menuju upaya damai.
"Jadi ini sudah satu titik cerah bahwa ada perhatian internasional lalu ada reaksi. Statemen-nya apa kita juga belum tahu.," imbuhnya. (jat/jat)