Kantor berita Yaman, Saba melaporkan seperti dilansir Press TV, Kamis (14/9/2017), pesawat tempur tersebut jatuh menghantam sebuah pegunungan di distrik Al Wade pada Rabu (13/9) waktu setempat.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, seorang pilot Uni Emirat Arab juga tewas setelah pesawat tempurnya jatuh di Yaman. Arab Saudi dan sekutu-sekutunya -- Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Maroko dan Sudan telah melancarkan serangan-serangan udara di Yaman sejak Maret 2015 silam. Serangan-serangan udara tersebut bertujuan untuk memerangi kelompok pemberontak Houthi.
Lebih dari 12 ribu orang telah tewas sejak dimulainya kampanye militer koalisi Saudi tersebut. Sebagian besar infrastruktur termasuk rumah sakit, sekolah dan pabrik-pabrik telah rata dengan tanah akibat perang ini.
Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang koalisi Saudi tersebut juga telah menyebabkan sekitar 17 juta warga Yaman tak mendapat cukup makanan, bahkan hampir 7 juta warga Yaman mengalami kelaparan, dan sekitar 16 juta warga nyaris tak mendapatkan air bersih atau sanitasi.
(ita/ita)











































