Kebakaran tersebut terjadi pada Kamis subuh waktu setempat di pesantren Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah, yang berlokasi di ibu kota Kuala Lumpur. Pejabat-pejabat setempat menyebut kebakaran ini sebagai salah satu kebakaran terparah di negeri itu dalam waktu 20 tahun terakhir.
"Benar-benar tak masuk akal begitu banyak yang tewas dalam kebakaran ini," kata Khirudin Drahman, direktur dinas penyelamatan dan pemadam kebakaran Kuala Lumpur seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (14/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, jumlah korban jiwa yang terkonfirmasi adalah 23 anak-anak santri dan 2 guru. Menurutnya, mereka kemungkinan tewas akibat menghirup asap kebakaran ataupun terjebak dalam kobaran api. Tujuh orang lainnya terluka dan telah dilarikan ke rumah sakit, sedangkan 11 orang lainnya selamat tanpa cedera.
Para santri di pesantren itu dilaporkan berumur antara 5 tahun hingga 18 tahun.
Belum diketahui penyebab kebakaran ini. "Kami saat ini tengah menyelidiki penyebab kebakaran," tutur Khirudin.
Menurut pihak pemadam kebakaran, api bermula dari kamar asrama santri yang berada di lantai atas dari bangunan tiga lantai itu. (ita/ita)