Dituturkan Otoritas Pelabuhan dan Maritim Singapura (MPA), seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (13/9/2017), tabrakan antara kapal tanker bernama Kartika Segara dan kapal pengeruk bernama JBB De Rong 19 ini terjadi pada Rabu (13/9) dini hari, sekitar pukul 00.40 waktu setempat.
Kedua kapal bertabrakan di perairan berjarak 1,7 mil laut atau 3,1 kilometer sebelah barat daya Sisters' Islands, dua pulau kecil yang terletak di selatan daratan utama Singapura. Penyebab tabrakan ini belum diketahui pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal Singapura memberikan informasi navigasi untuk kedua kapal sebelum tabrakan terjadi. Kapal tanker dilaporkan mengalami kerusakan di bagian starboard bow (haluan sebelah kanan) namun dalam kondisi stabil dan berlabuh di Pelabuhan Timur," imbuhnya.
Kapal pengeruk itu terbalik dan saat ini dalam kondisi tenggelam sebagian. Terdapat 12 anak buah kapal (ABK) asal China dan satu ABK asal Malaysia di dalam kapal pengeruk itu. Tujuh orang di antaranya mengalami luka-luka, sedangkan lima orang lainnya hilang.
Dikatakan MPA, tidak ada satupun ABK dari kapal tanker berbendera Indonesia yang terluka dalam insiden ini. "Sebanyak 26 ABK asal Indonesia tidak mengalami luka-luka sedikitpun," demikian disampaikan MPA.
Operasi pencarian dan penyelamatan untuk mencari lima ABK yang hilang masih terus dilakukan. MPA memimpin jalannya operasi pencarian dengan dibantu sejumlah badan terkait di Singapura.
Dua kapal tongkang dikerahkan untuk mengevakuasi kapal pengeruk yang nyaris tenggelam. Kapal pengeruk itu akan ditarik ke dekat Pulau Senang untuk dilakukan pemeriksaan di bawah laut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini