Hal tersebut disampaikan oleh kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) yang mengomentari pernyataan Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB Nikki Haley beberapa hari lalu.
"Pemerintah AS harus membayar mahal untuk cacian pedas dia (Haley)," demikian ditulis KCNA seperti dilansir News.com.au, Sabtu (9/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Haley, negara-negara dengan kekuatan nuklir di dunia ini memahami tanggung jawab masing-masing. Namun Kim Jong-Un tidak menunjukkan pemahaman sama sekali soal kekuatan nuklir.
"Penggunaan rudal yang semena-mena dan ancaman-ancaman nuklirnya menunjukkan bahwa dia (Kim Jong-Un) memohon untuk perang," cetus Haley. "Perang tidak pernah menjadi hal yang diinginkan Amerika Serikat. Kami tidak menginginkannya sekarang. Tapi kesabaran negara kami bukan tak terbatas. Kami akan membela sekutu dan wilayah kami," tegasnya.
Sebelumnya, Kim Jong-Un telah menegaskan bahwa dirinya tak akan bersedia bernegosiasi, kecuali Amerika menghentikan kebijakan-kebijakan "permusuhannya". Bahkan pemimpin negeri komunis itu mengancam akan melakukan pembalasan yang keras jika ada sanksi-sanksi baru terhadap negaranya. (ita/ita)











































