Pakar Senjata dan Drone ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah

Pakar Senjata dan Drone ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 08 Sep 2017 18:09 WIB
Bendera ISIS di dekat Raqqa, Suriah (AFP Photo/DELIL SOULEIMAN)
Damaskus - Serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) diklaim menewaskan dua pemimpin senior kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Kedua tokoh ISIS yang tewas disebut sebagai pakar senjata dan operator drone atau pesawat tak berawak ISIS.

Juru bicara koalisi pimpinan AS, Kolonel Ryan Dillon, seperti dilansir CNN, Jumat (8/9/2017), menyatakan Abu Annas al-Shami yang memimpin pemimpin penelitian senjata ISIS tewas dalam serangan udara di dekat Mayadin, Suriah pada Senin (4/9) lalu. Al-Shami saat itu sedang mengendarai sepeda motor.

Al-Shami diketahui mengepalai operasi pengembangan bahan peledak bagi ISIS, juga menyusun rencana penggunaan bom dalam rentetan serangan teror eksternal ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia juga mengawasi gedung pengembangan peledak rakitan yang memasang peledak ke dalam mayat, kendaraan dan gedung-gedung demi membantu ISIS mempertahankan markas-markas kuat di Irak dan Suriah yang mulai direbut," sebut Dillon.


Serangan udara terpisah di wilayah yang sama, diklaim menewaskan Junaid ur Rehman yang disebut sebagai pilot dan teknisi drone senior ISIS. Rehman disebut bekerja untuk meningkatkan kemampuan ISIS dalam mempersenjatai drone dan dalam melakukan pengintaian udara di Irak dan Suriah, serta membantu perencanaan serangan teror eksternal ISIS.

Para pejabat koalisi pimpinan AS untuk melawan ISIS telah sejak lama menyuarakan kekhawatiran terhadap ketertarikan ISIS untuk mengerahkan drone canggih dalam pertempuran.

"Kami menghancurkan titik peluncuran mereka, kami membunuh para teknisi mereka, kami melumpuhkan fasilitas manufaktur mereka dan operatornya," kata Dillon kepada wartawan.

"Kami mengoyak kemampuan mereka untuk menggunakan drone dan untuk mendapatkan yang lebih baik (dalam pengembangan drone)," imbuhnya.


Serangan udara koalisi AS ini dilakukan setelah bulan lalu mereka mengumumkan kematian 12 pemimpin senior ISIS di Suriah. Kebanyakan pemimpin senior ISIS yang tewas diklaim terlibat dalam rencana serangan teror terhadap target-target di Negara Barat ataupun menggerakkan para militan asing.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads