Seperti dilansir kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap News Agency, Selasa (5/9/2017), Komandan Armada Pasifik AS, Laksamana Scott Swift, menekankan, meskipun Korsel berdiri paling dekat dengan ancaman Korut, negara sekutu AS ini tidak akan menghadapinya sendirian.
Berbicara dalam Simposium Kekuatan Maritim Internasional di Seoul, Laksamana Swift menyebut aksi rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-Un sangat menghancurkan diri sendiri dan tidak rasional. Swift merujuk pada rentetan peluncuran rudal balistik dan ancaman perang nuklir dari Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini, platform kita memiliki jangkauan lebih jauh, yang saling berhubungan dan lebih mematikan dari yang pernah ada sebelumnya," imbuhnya.
Baca juga: AS: Kim Jong-Un Memohon untuk Perang! |
Laksamana Swift menambahkan, operasi militer AS di Pasifik terintegrasi dengan Angkatan Laut Korsel dan Jepang dalam menghadapi ancaman rudal balistik dan perang kapal selam. Dia menyatakan keyakinannya bahwa armada AS di Pasifik mampu menjaga kawasan Indo-Asia-Pasifik.
"Biarkan musuh potensial kita menyadari bahwa satu-satunya pasukan Angkatan Laut yang jauh lebih kuat dari Armada Pasifik AS adalah Angkatan Laut Amerika Serikat secara keseluruhan," tegasnya.
Laksamana Swift akan menggelar rapat dengan Menteri Pertahanan Korsel, Song Young-Moo, untuk membahas situasi terkini.
Baca juga: Mengintip Peta Kekuatan Militer Korea Utara |
Sebelumnya, Young-moo mengatakan pada parlemen Korsel bahwa pemerintah telah meminta AS untuk mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir, kapal selam nuklir dan pesawat pengebom strategis ke Semenanjung Korea.
(nvc/ita)











































