Hal itu terungkap dalam keterangan kelab malam yang berada di Busan, Korea Selatan tersebut kepada media lokal, The Korea Herald seperti dikutip detikcom, Senin (4/9/2017).
"Kelab kami memeriksa identitas semua pengunjung, apapun etnis mereka, dengan prosedur yang sama. Sama sekali tidak ada diskriminasi ras," demikian pernyataan kelab malam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak komentar dari warga asing di Korea Selatan yang memberi dukungan kepada Jessica Setia. Mereka marah dan menganggap perlakuan terhadap Jessica adalah bentuk diskriminasi. Mereka juga membagikan pengalaman yang sama seperti Jessica.
Peristiwa ini berawal saat Jessica melihat penjaga kelab malam di Busan dengan mudah mengizinkan warga Korsel untuk masuk, namun mempersulit dia dan teman-temannya yang berasal dari Indonesia.
Jessica melihat Gabrielle, temannya yang juga WNI, didorong oleh penjaga kelab dan kartu tanda pengenalnya dilempar. Dia lalu balas mendorong penjaga kelab itu.
Cekcok tidak terhindarkan dan bibir Jessica dipukul oleh penjaga kelab itu beberapa kali, hingga bibirnya sobek dan berdarah. Dia lalu dibawa ke RS dan mendapat 8 jahitan di bibirnya. Gabrielle mengatakan cekcok ini tidak bisa dilepaskan dari etnisnya yang bukan warga Korea. (imk/ita)











































