Pemukulan WNI Perempuan di Korsel Picu Kemarahan di Medsos

Pemukulan WNI Perempuan di Korsel Picu Kemarahan di Medsos

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 04 Sep 2017 15:43 WIB
Ilustrasi kekerasan ke perempuan (Foto: dok detikcom)
Busan - Seorang WNI perempuan mengaku mengalami perlakuan diskriminatif dan dipukuli oleh penjaga kelab di Korea Selatan. Peristiwa ini memancing kemarahan di media sosial di Korsel.

Jessica Setia (21), mahasiswa yang sudah 2 tahun di Korsel, terluka di bagian bibir sedalam 0,5 cm. Dia juga terluka di dagu akibat cekcok dengan penjaga kelab di Busan.

Jessica Setia menyebut pria penjaga kelab itu kasar dan rasis kepadanya tanpa alasan yang jelas. Demikian dilansir Korea Herald, Senin (4/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mengizinkan teman-teman saya, yang berkebangsaan Korsel, untuk masuk dengan mudah. Ketika tiba giliran saya dan teman-teman Indonesia saya, mereka mempersulit kami (untuk masuk ke kelab)," kata Jessica.

Jessica melihat Gabrielle, temannya yang juga WNI, didorong oleh penjaga kelab dan kartu tanda pengenalnya dilempar. Dia lalu balas mendorong penjaga kelab itu.

Cekcok tidak terhindarkan dan bibir Jessica dipukul oleh penjaga kelab itu beberapa kali hingga bibirnya sobek dan berdarah. Dia lalu dibawa ke RS dan mendapat 8 jahitan di bibirnya.

Gabrielle mengatakan cekcok ini tidak bisa dilepaskan dari etnisnya yang bukan warga Korea.

"Saya sudah biasa melihat orang merendahkan warga negara Indonesia. Menurut saya, dia (penjaga kelab) tidak menyukai orang asing sehingga kasar ke kami, terutama karena kami tidak berkulit putih," ucapnya.

"Ketika kami tidak senang dan menunjukkannya ke dia (penjaga kelab), mungkin itu membuatnya marah," tambah Gabrielle.

Pengalaman Jessica ini jadi viral di media sosial setelah temannya menulis cerita ini di Facebook. Foto Jessica dengan bibir berdarah ikut diunggah. Posting ini mendapat 1.000 like, 650 share, dan 200 komentar setelah diunggah pada Sabtu (2/9). Unggahan itu kini sudah dihapus.

Banyak komentar dari warga asing di Korea Selatan yang memberi dukungan kepada Jessica Setia. Mereka marah dan menganggap perilaku terhadap Jessica adalah bentuk diskriminasi. Mereka juga membagi pengalaman yang sama seperti Jessica.

Kepolisian Busan Seomyeon mengatakan investigasi soal pemukulan ini masih berlangsung. Pihak terkait akan dimintai keterangan.

"Pria itu (penjaga kelab) menyebut itu adalah perkelahian yang melibatkan 2 pihak. Kami akan melanjutan pemeriksaan pada hari Senin," kata salah satu polisi yang memegang kasus ini. (imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads