Buaya di perkampungan Kaba itu sudah membuat resah warga sejak setahun lalu karena sering memakan hewan ternak mereka. Akhirnya, buaya itu ditangkap pada Jumat (1/9) lalu.
Persiapan untuk merayakan Lebaran Haji atau Idul Adha mendadak chaos karena penemuan buaya tersebut. Seorang warga bernama Sakiah Jali (62) yang pertama kali menemukan buaya itu terjebak pada perangkap yang disusun warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Sakiah sedang memasak untuk merayakan Lebaran Haji atau Idul Adha sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Saat itu mendengar suara air beriak dekat jebakan itu.
Dia kemudian mengecek ke sumber suara itu sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Kemudian dia memberitahu seluruh warga Kampung jika seekor buaya telah tertangkap di drainase dekat rumahnya.
Beberapa warga kemudian mengikat buaya tersebut, yang diperkirakan memiliki berat 300 kg dan panjang 4,5 meter. Buaya itu kemudian ditarik ke tepi sungai untuk diserahkan ke Organisasi Kehutanan Sarawak.
"Kami yakin buaya ini adalah buaya yang sama dengan di perairan dekat desa kami sejak tahun lalu. Pasti sudah tertarik pada sampah yang dibuang ke sungai," kata anak Sakiah, Farizan Salleh dilansir The Star, Minggu (3/9/2017).
![]() |
Farizan mengatakan buaya itu sebelumnya pernah terjebak perangkap yang dibuat warga namun berhasil kabur. Dia juga yakin jika buaya yang ditangkap itu sama dengan yang sering mengintai di sungai yang melintas di perkampungan mereka.
Sejak penampakan buaya setahun lalu itu, warga telah mengurangi aktivitas mereka di sungai. Sekarang mereka sudah lega karena buaya itu berhasil ditangkap.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Jemali (50) mengakui penemuan buaya itu membuat takut warga Kampung Kaba. Namun, akhirnya dengan bantuan warga setempat buaya itu akhirnya berhasil ditangkap oleh 50 warga.
"Meskipun kami takut melihat buaya itu, kami dengan sigap mengumpulkan 50 warga untuk menangkapnya hidup-hidup," ujar salah seorang warga bernama Jemali.
(ams/imk)