Pakai Topi Saat Kunjungi Korban Badai, Trump Banjir Kritikan

Pakai Topi Saat Kunjungi Korban Badai, Trump Banjir Kritikan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Agu 2017 17:38 WIB
Trump memakai topi kampanye saat kunjungi korban badai Harvey (REUTERS/Carlos Barria)
Texas - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkunjung ke Texas untuk menemui langsung korban badai Harvey. Namun yang menjadi sorotan bukan kunjungan Trump, melainkan topi yang dipakainya. Kenapa?

Seperti dilansir CNN, Rabu (30/8/2017), topi bertuliskan 'USA' itu diberi nama 'Official USA 45th Presidential Hat' dan dijual seharga US$ 40 (Rp 525 ribu) oleh tim kampanye Trump. Topi tersebut merupakan merchandise yang dijual tim kampanyenya. Karena kunjungan ke Texas itu diliput banyak wartawan, maka topi 'USA' itu banyak muncul di berbagai media.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok pemantau etika kepresidenan, Citizens for Responsibility and Ethics in Washington atau CREW menyoroti kemunculan topi itu dalam kunjungan Trump di zona bencana alam di Texas. Beberapa hari sebelumnya, Trump tampak mengenakan topi yang sama, dengan dua warna berbeda yakni merah dan putih, dalam dua foto resmi yang dirilis Gedung Putih.



Saat berkunjung ke Texas pada Selasa (29/8) waktu setempat, Trump memakai topi yang sama versi warna putih. Momen Trump memakai topi kampanye itu dianggap kurang pantas, terlebih karena dia sedang menjalankan tugas kepresidenannya.

"Meskipun terlepas dari badai, itu cukup tidak pantas," sebut juru bicara CREW, Jordan Libowitz.




Libowitz menjelaskan, isu yang menjadi persoalan adalah iklan gratis bagi produk-produk Trump. Meskipun Libowitz menilai Trump tidak melanggar kode etik kepresidenan dengan memakai topi itu. "Ada perbedaan antara hal yang legal secara teknis dan hal yang benar secara etika," ucapnya.

Gedung Putih belum menanggapi hal ini.

Namun sejumlah pakar kode etik kepresidenan menyatakan bahwa beberapa waktu terakhir, kunjungan Trump ke resort golf dan klub Mar-a-Lago miliknya pada akhir pekan yang banyak diabadikan lewat foto, cenderung mengarah pada pemasaran serampangan.




Trump menolak melepas saham-saham miliknya saat menjabat Presiden AS. Dia justru mentransfernya ke sebuah trust atas namanya. Dengan situasi itu, setiap keuntungan bisnis tentu akan mengalir ke kantongnya begitu Trump tak lagi menjabat. CREW tengah menggugat Trump atas kepentingan bisnisnya. Trump dituding melanggar salah satu pasal dalam Konstitusi AS yang melarang setiap pejabat menerima apapun dari pemerintahan asing.

Selain Trump, Ibu Negara Melania Trump juga menjadi target kritikan karena memakai sepatu hak tinggi saat mengunjungi korban badai Harvey. Melania terlihat elegan mengenakan celana capri dengan jaket bomber warna hijau lengkap dengan kacamata hitam aviator dan sepatu hak tinggi stiletto saat berjalan ke pesawat Air Force One untuk terbang ke Texas.


Pengguna media sosial langsung membombardir Melania dengan berbagai kritikan, mulai dari menyebutnya 'Barbie Pengawas Banjir' hingga menyebut sepatu hak tinggi itu sebagai 'special storm stiletto'.

"Ide yang brilian @FLOTUS. Anda bisa mengambil puing dengan sepatu hak tinggi Anda," kelakar komedian AS, Jessica Kirson, via Twitter.

Saat mendarat di Texas, Melania mengenakan pakaian yang lebih kasual dan mengganti sepatu hak tingginya dengan sepatu tenis warna putih. Melania juga memakai topi warna hitam bertuliskan FLOTUS, kependekan dari Ibu Negara AS. Namun topi FLOTUS itu tampaknya tidak dijual untuk umum.

(nvc/nkn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads