Seperti dilansir CNN, Rabu (30/8/2017), topi bertuliskan 'USA' itu diberi nama 'Official USA 45th Presidential Hat' dan dijual seharga US$ 40 (Rp 525 ribu) oleh tim kampanye Trump. Topi tersebut merupakan merchandise yang dijual tim kampanyenya. Karena kunjungan ke Texas itu diliput banyak wartawan, maka topi 'USA' itu banyak muncul di berbagai media.
As @realDonaldTrump leaves for Texas, he makes sure he's carrying the hats he's been advertising--yours for just $40 on his campaign website pic.twitter.com/jCtexY3iOx
β Citizens for Ethics (@CREWcrew) August 29, 2017
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berkunjung ke Texas pada Selasa (29/8) waktu setempat, Trump memakai topi yang sama versi warna putih. Momen Trump memakai topi kampanye itu dianggap kurang pantas, terlebih karena dia sedang menjalankan tugas kepresidenannya.
"Meskipun terlepas dari badai, itu cukup tidak pantas," sebut juru bicara CREW, Jordan Libowitz.
Trump has used his Harvey meetings as product placement for hats he sells for $40 two days in a row now... pic.twitter.com/EQcPkS8Yit
β Gabriel Snyder (@gabrielsnyder) August 27, 2017
Libowitz menjelaskan, isu yang menjadi persoalan adalah iklan gratis bagi produk-produk Trump. Meskipun Libowitz menilai Trump tidak melanggar kode etik kepresidenan dengan memakai topi itu. "Ada perbedaan antara hal yang legal secara teknis dan hal yang benar secara etika," ucapnya.
Gedung Putih belum menanggapi hal ini.
Namun sejumlah pakar kode etik kepresidenan menyatakan bahwa beberapa waktu terakhir, kunjungan Trump ke resort golf dan klub Mar-a-Lago miliknya pada akhir pekan yang banyak diabadikan lewat foto, cenderung mengarah pada pemasaran serampangan.
For a third time, Trump is using Hurricane Harvey as product placement for a hat he sells for $40 pic.twitter.com/8Js7DEnbAs
β Gabriel Snyder (@gabrielsnyder) August 29, 2017
Trump menolak melepas saham-saham miliknya saat menjabat Presiden AS. Dia justru mentransfernya ke sebuah trust atas namanya. Dengan situasi itu, setiap keuntungan bisnis tentu akan mengalir ke kantongnya begitu Trump tak lagi menjabat. CREW tengah menggugat Trump atas kepentingan bisnisnya. Trump dituding melanggar salah satu pasal dalam Konstitusi AS yang melarang setiap pejabat menerima apapun dari pemerintahan asing.
Selain Trump, Ibu Negara Melania Trump juga menjadi target kritikan karena memakai sepatu hak tinggi saat mengunjungi korban badai Harvey. Melania terlihat elegan mengenakan celana capri dengan jaket bomber warna hijau lengkap dengan kacamata hitam aviator dan sepatu hak tinggi stiletto saat berjalan ke pesawat Air Force One untuk terbang ke Texas.
Pengguna media sosial langsung membombardir Melania dengan berbagai kritikan, mulai dari menyebutnya 'Barbie Pengawas Banjir' hingga menyebut sepatu hak tinggi itu sebagai 'special storm stiletto'.
"Ide yang brilian @FLOTUS. Anda bisa mengambil puing dengan sepatu hak tinggi Anda," kelakar komedian AS, Jessica Kirson, via Twitter.
Saat mendarat di Texas, Melania mengenakan pakaian yang lebih kasual dan mengganti sepatu hak tingginya dengan sepatu tenis warna putih. Melania juga memakai topi warna hitam bertuliskan FLOTUS, kependekan dari Ibu Negara AS. Namun topi FLOTUS itu tampaknya tidak dijual untuk umum.
(nvc/nkn)