Ibadah haji tahunan yang diikuti 2 juta jemaah dari seluruh dunia, akan dimulai pada pekan ini. Konflik yang tengah melanda Qatar dengan Saudi dan sekutunya, seperti Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir, ikut berdampak pada pelaksanaan ibadah haji bagi warga Qatar.
Perbatasan darat yang dimiliki Qatar telah ditutup oleh Saudi sejak hubungan diplomatik diputus pada awal Juni lalu. Selain Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir juga memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saudi kemudian menawarkan untuk mengangkut para jemaah haji Qatar hanya dengan maskapai Saudi Arabian Airlines, bukan dengan maskapai nasional Qatar atau maskapai lainnya. Qatar merasa keberatan karena maskapai nasionalnya masih tidak diizinkan terbang ke Saudi.
Dampak dari ketegangan hubungan itu, jumlah jemaah ikut ibadah haji untuk tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya. Bahkan untuk pekan lalu, hanya puluhan jemaah haji asal Qatar yang mampu bepergian ke Mekah dan Madinah untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini.
"Melalui perbatasan, kami memperkirakan 60-70 orang (yang berpergian), pekan lalu. Itu bukan penghitungan resmi, kami masih menunggu penghitungan resmi," tutur salah satu anggota Komisi HAM Nasional Qatar (NHRC) yang enggan disebut namanya, kepada AFP, Selasa (29/8/2017).
Baca juga: Politisasi Haji ala Arab Saudi-Qatar |
Menurut NHRC, dari 24 ribu orang yang mendaftar, hanya ada sekitar 2.400 jemaah yang diizinkan berangkat haji melalui berbagai operator resmi di Qatar untuk tahun ini. Namun jumlah itu pada praktiknya kembali berkurang.
Laporan berbagai media di Saudi menyebut hanya ada 1.200 jemaah haji asal Qatar untuk tahun ini. Jumlah ini berbeda drastis dengan tahun lalu, yang menurut media Qatar News Agency, ada 12 ribu jemaah asal Qatar ikut ibadah haji di Saudi saat itu.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini