.webp)
Seperti dilansir Reuters, Senin (28/8/2017), militer Suriah dan sekutunya, Hizbullah tengah bersiap untuk mengevakuasi para militan ISIS dari kantong wilayah mereka di perbatasan Libanon menuju ke wilayah Suriah bagian timur. Tidak diketahui pasti jumlah militan ISIS yang dievakuasi.
ISIS sepakat melakukan gencatan senjata pada Minggu (27/8) waktu setempat, setelah selama sepekan terakhir terlibat pertempuran sengit di zona perbatasan itu. Gencatan senjata disepakati ISIS dengan militer Libanon di satu sisi, juga dengan militer Suriah dan Hizbullah di sisi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan seorang sumber keamanan Libanon, para militan ISIS itu akan dievakuasi dari berbagai posisi di zona perbatasan, menuju ke sisi perbatasan Suriah. Dari situ, militan ISIS bersama anggota keluarganya akan menumpang sejumlah kendaraan yang membawa mereka ke Albukamal, Suriah bagian timur.
Media nasional Suriah, Ikhbariya melaporkan pada Senin (28/8) bahwa ISIS telah membakar markas dan seluruh perlengkapan mereka yang ada di zona perbatasan.
Seorang saksi mata di Suriah menuturkan asap hitam pekat terlihat jelas dari perbukitan. Kendaraan-kendaraan milik militer Suriah dan Hizbullah juga terlihat berada di posisinya. Saksi mata ini telah berada di posisi bus-bus yang berkumpul untuk membawa militan ISIS nantinya.
Sementara itu, kesepakatan gencatan senjata dengan ISIS ini mengungkapkan nasib 9 tentara Libanon yang ditangkap ISIS, saat kelompok radikal ini menguasai kota Arsal di Libanon pada tahun 2014 lalu. Seorang pejabat keamanan senior Libanon menyatakan, para tentara itu nyaris dipastikan tewas setelah enam jenazah ditemukan dan dua jenazah lainnya ditemukan terkubur di area-area yang sebelumnya dikuasai ISIS.
ISIS sempat menguasai sejumlah kecil wilayah Libanon. Namun dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah area yang dikuasai ISIS berhasil direbut kembali oleh Libanon. Awal bulan ini, dua kantong ISIS di zona perbatasan kedua negara dikuasai kembali oleh militer Libanon dan Suriah.
(nvc/ita)
