Dalam statemennya seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (24/8/2017), Gedung Putih menyatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin tersebut akan menandai 60 tahun hubungan bilateral AS-Malaysia.
"Presiden Trump menantikan untuk memperingati 60 tahun hubungan bilateral AS-Malaysia dan membahas cara-cara untuk meningkatkan dan memperluas hubungan bilateral kami dan memperluas kerja sama regional dengan salah satu mitra terdekat Amerika di Asia Tenggara," demikian statemen Gedung Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas undangan Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump, PM Malaysia Dato' Sri Mohd Najib azak akan melakukan kunjungan kerja ke Washington, D.C. pada 12 September 2017," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Disebutkan kementerian, Trump dan Najib akan membahas berbagai hal termasuk keamanan nasional, terorisme dan ekstremisme serta perdagangan dan investasi.
Rencana pertemuan Trump dan Najib pertama kali dilaporkan oleh media ternama AS, The Wall Street Journal. Menurut media tersebut, Najib bermaksud untuk menekankan persahabatannya dengan Trump.
Hubungan AS dengan Malaysia telah membaik di bawah kepemimpinan mantan Presiden Barack Obama, yang pada tahun 2014 menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke Malaysia dalam waktu 50 tahun terakhir.
(ita/ita)











































