Perintah itu disampaikan Kim saat berkunjung ke sebuah institut kimia Korut. Dalam kunjungannya ke Institut Bahan Kimia Akademi Sains Pertahanan itu, Kim dijelaskan mengenai proses pembuatan ujung kepala rudal balistik antarbenua yang berhulu ledak dan mesin-mesin roket berbahan bakar padat.
"Dia (Kim) memerintahkan institut untuk memproduksi lebih banyak mesin-mesin roket berbahan bakar padat dan ujung kepala roket berhulu ledak dengan terus mengembangkan proses produksi mesin dan kapasitas produksi ujung kepala roket berhulu ledak dan jet-jet mesin dengan bahan karbon atau senyawa karbon," demikian dilaporkan kantor berita resmi Korut, KCNA seperti dilansir Reuters, Rabu (23/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korut telah dua kali melakukan uji coba nuklir dan puluhan uji coba rudal sejak awal tahun 2016 lalu. Tindakan Korut tersebut makin meningkatkan ketegangan di wilayah Semenanjung Korea. Dua kali uji coba rudal balistik antarbenua pada Juli lalu mendorong Dewan Keamanan PBB menjatuhkan rangkaian sanksi baru terhadap Korut.
Perintah Kim ini muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyatakan dirinya menyambut apa yang disebutnya sebagai sikap menahan diri oleh Korut, yang ditunjukkan beberapa hari ini. Tillerson pun berharap sebuah jalan akan terbuka untuk menggelar dialog dalam waktu dekat.
(ita/ita)