Bruno Gulotta (35) merupakan salah satu dari dua warga Italia yang tewas dalam teror van di La Rambla, Barcelona, pada Kamis (17/8) waktu setempat. Selain di Barcelona, teror juga terjadi di Cambrils pada hari yang sama. Total 14 orang tewas dan 130 orang lainnya luka-luka.
Satu korban tewas lainnya asal Italia diidentifikasi sebagai Luca Russo (25). Kekasih Russo mengalami luka-luka dalam serangan yang sama. Russo, baru lulus kuliah di Universitas Padova tahun lalu, dan kekasihnya sedang berlibur di Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebebasan akan menang atas kebiadaban dan terorisme," imbuhnya.
Kematian Gulotta diumumkan oleh perusahaan publikasi online soal komputer, Tom's Hardware, tempatnya bekerja di bagian penjualan dan pemasaran. "Teman dan rekan kita, Bruno Gulotta, ditabrak dan tewas oleh seorang teroris menjijikan, di jantung kota Barcelona," demikian pernyataan perusahaan tersebut.
Salah satu kolega Gulotta menyebut kematian mendadak ini menyisakan kepedihan tak terbendung bagi keluarganya, terutama sang istri, Martina. "Kita coba menempatkan diri sebagai si kecil Alessandro, yang baru akan masuk sekolah dasar, saat mengetahui kehidupannya dan keluarganya tidak akan pernah sama lagi. Dan kita memikirkan bayi Aria ... yang tidak akan pernah tahu ayahnya," ucap kolega yang enggan disebut namanya.
Media lokal Italia melaporkan bahwa Gulotta sedang menggandeng tangan putranya, Alesandro yang berusia 5 tahun, sesaat sebelum dirinya ditabrak sebuah mobil van di La Rambla. Pengemudi van itu dengan sengaja menabrak kerumunan orang di kawasan yang ramai orang dan wisatawan asing.
Istri Gulotta, Martina, yang saat itu sedang menggendong bayinya, Aria (1), dilaporkan berhasil menarik tangan Alesandro menjauh dari van brutal itu. Insiden nahas ini terjadi saat keluarga yang berasal dari Legnano, dekat Milan, Italia itu sedang berlibur bersama di Barcelona.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini