Dituturkan kepala otoritas setempat, Carles Puigdemont, kepada radio lokal RAC1 dan dilansir Reuters, Jumat (18/8/2017), bahwa lima pelaku yang kedapatan mengenakan sabuk peledak. Pemeriksaan lebih lanjut oleh tim pakar bom mengungkapkan sejumlah sabuk peledak itu tidak sungguhan.
Kepolisian setempat menembak mati kelima pelaku, setelah mencurigai mereka akan melakukan serangan bom di Cambrils. Polisi juga melakukan aksi peledakkan terkontrol di lokasi, usai menembak mati para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku yang menumpang mobil merek Audi A3 itu awalnya menabrak kerumunan orang di Cambrils. Sedikitnya enam warga sipil dan satu polisi luka-luka dalam aksi penabrakan itu.
Kepolisian setempat menduga insiden di Cambrils ini berkaitan dengan insiden di La Rambla, Barcelona, yang terjadi sekitar 8 jam sebelumnya, pada Kamis (17/8) waktu setempat. Kedua insiden sama-sama diselidiki sebagai dugaan serangan terorisme oleh otoritas Spanyol.
Sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka dalam rentetan teror di Barcelona dan Cambrils tersebut. Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas teror van di Barcelona.
Sedangkan tiga tersangka yang diduga terkait rentetan teror ini telah ditangkap. Namun sang pengemudi van yang menewaskan 13 orang di Barcelona, masih diburu setelah berhasil melarikan diri. (nvc/imk)