Tunda Serangan ke Guam, Kim Jong-Un Ingin Awasi Aksi Bodoh AS

Tunda Serangan ke Guam, Kim Jong-Un Ingin Awasi Aksi Bodoh AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Agu 2017 11:56 WIB
Ilustrasi (Kiagoos Auliansyah/detikcom)
Pyongyang - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menunda serangan rudal ke Guam, dengan alasan ingin mengawasi tindakan bodoh Amerika Serikat (AS) lebih lama. Hal ini merujuk pada latihan militer gabungan yang akan digelar AS dengan sekutunya, Korea Selatan (Korsel), dalam waktu dekat.

Dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir CNN, Selasa (15/8/2017), Kim Jong-Un seolah-olah memasrahkan 'bola panas' kepada Presiden AS Donald Trump.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Imperialis AS menahan jerat tali di leher mereka karena serangkaian konfrontasi militer sembrono mereka. Dia (Kim Jong-Un) akan lebih lama mengawasi aksi bodoh dan tolol Yankee (sebutan untuk AS) dalam menghadapi masa-masa sulit yang menimpa kumpulan orang-orang mereka yang menyedihkan," sebut KCNA mengutip pernyataan Kim Jong-Un.


CNN mengasumsikan, 'tindakan bodoh' yang dimaksud adalah latihan militer gabungan AS dengan Korsel, yang disebut 'Ulchi-Freedom Guardian', yang dijadwalkan akan digelar pada 21 Agustus mendatang. Latihan militer tahunan ini selalu memicu kemarahan Korut.

Rezim Korut meyakini, AS dan Korsel tengah bersiap untuk melakukan invasi ke wilayahnya dengan latihan gabungan itu. Namun kedua negara itu selalu menegaskan bahwa latihan militer itu bersifat defensif, bukan ofensif.

"Jika aksi unjuk kekuatan menyerang yang telah direncanakan, tetap dilakukan karena AS semakin sembrono, maka akan menjadi momen bersejarah paling menyenangkan saat prajurit Hwasong (nama rudal balistik Korut) menekan batang tenggorokan Yankee dan mengarahkan belati ke leher mereka," ucap Kim Jong-Un seperti dikutip KCNA.


Menurut CNN, AS dan Korsel telah mengkonfirmasi bahwa latihan militer gabungan itu akan tetap berjalan sesuai rencana.

Setelah memeriksa dan membahas rencana serangan ke Guam dengan pejabat militer Korut, Kim Jong-Un memutuskan menunda serangan hingga waktu yang tak ditentukan. Namun dia memuji rencana yang disusun militer Korut itu, dengan menyebutnya sebagai 'rencana yang teliti dan hati-hati'.

Kim Jong-Un memperingatkan AS untuk mengambil tindakan yang tepat agar tidak memperburuk situasi. "Demi mengurangi ketegangan dan mencegah konflik militer berbahaya di Semenanjung Korea, diperlukan bagi AS untuk pertama, memilih opsi yang tepat dan menunjukkannya melalui tindakan," imbau Kim Jong-Un seperti dikutip KCNA.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads