Polisi Turki Tewas Ditikam Anggota ISIS yang Ditahannya

Polisi Turki Tewas Ditikam Anggota ISIS yang Ditahannya

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Agu 2017 10:20 WIB
Ilustrasi (dok.REUTERS/Umit Bektas)
Istanbul - Seorang polisi Turki ditikam hingga tewas oleh anggota kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang ditahannya. Anggota ISIS itu ditahan di Istanbul karena merencanakan serangan bom bunuh diri.

Dilaporkan kantor berita Dogan News Agency, seperti dilansir AFP, Senin (14/8/2017), insiden ini terjadi pada Minggu (13/8) malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, saat tersangka dibawa keluar dari mobil patroli polisi dekat kantor polisi setempat.

Tersangka yang tidak disebut namanya, tiba-tiba menikam sang polisi dengan pisau yang entah didapat dari mana. Tidak diketahui pasti bagaimana tersangka ini bisa menyimpan pisau setelah ditahan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka akhirnya ditembak mati oleh personel kepolisian lainnya.

Sedangkan polisi yang ditikam, dilarikan ke rumah sakit setempat dengan ambulans. Namun sayang, polisi itu akhirnya tewas akibat luka tusukan yang dideritanya.

Sepanjang tahun 2016, Turki telah dilanda rentetan serangan teror yang menewaskan ratusan orang. Serangan-serangan teror itu diduga kuat didalangi militan ISIS dan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh otoritas Turki.

Bulan lalu, pasukan antiterorisme di Istanbul menahan puluhan terduga anggota ISIS. Beberapa tersangka di antaranya diyakini merencanakan 'serangan sensasional' di wilayah Turki.

Serangan teror mematikan di Istanbul terjadi pada awal Januari 2017, dengan 39 orang tewas setelah seorang pria bersenjata menembak secara membabi-buta di sebuah kelab malam kelas atas. Kebanyakan korban tewas adalah warga negara asing.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads