Benjamin David mengaku stres menghadapi kemacetan yang harus ditempuh untuk menuju ke kantornya bila menggunakan mobil atau kendaraan umum. Lewat Sungai Isar di Muenchen, David berenang sejauh 2 km setiap hari.
Dia menyimpan laptop, pakaian kerja, serta sepatu di dalam tas tahan air dan mengikatkannya ke tubuh. Tas itu kemudian ditutup rapat dan bisa digunakan menjadi pelampung. Kadang dia memakai celana renang dan sandal karet untuk melindungi kakinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rutinitas David ini kadang memancing tawa dari pengguna jalan di jembatan. Namun, dia tetap cuek karena berenang ke kantor lebih cepat dan membuatnya lebih rileks daripada terjebak kemacetan.
"Kadang-kadang saya bertemu dengan orang yang kemudian ikut berenang ke kantor bersama saya. Lama kelamaan, ini menjadi suatu gerakan," kata David dalam wawancaranya dengan BBC seperti dilansir Selasa (1/8/2017).
Saat tiba di kantor, David masih sempat menikmati kopi di saat kolega kerjanya yang lain datang usai terjebak kemacetan. Belakangan, ada juga kolega kantornya yang ikut berenang.
Ide untuk berenang ke kantor ini muncul setelah David mengetahui sejarah Sungai Isar, yang dulunya merupakan salah satu rute transportasi penting dari Roma ke Wina. Namun, kejayaan itu sudah hilang sejak 100 tahun terakhir. (imk/ita)