Dituturkan Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, seperti dilansir Reuters, Senin (31/7/2017), peningkatan pengamanan ini akan diberlakukan untuk jangka waktu yang belum ditentukan di seluruh bandara domestik maupun internasional di Australia.
Sebelumnya, empat orang ditangkap Kepolisian Federal Australia (AFP) di sejumlah wilayah Sydney pada Sabtu (29/7) waktu setempat. Mereka diduga berencana meledakkan sebuah pesawat komersial tujuan Timur Tengah, dengan gas beracun atau bom rakitan yang disamarkan jadi alat pencacah daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Identitas keempat pelaku yang ditahan tidak dirilis ke publik. Keempatnya ditahan tanpa dakwaan, di bawah undang-undang khusus terkait teror.
Berbicara kepada wartawan di Melbourne, Dutton menyebut rencana peledakan pesawat yang digagalkan itu, berpotensi memicu perubahan sistem keamanan bandara dalam jangka panjang.
"Langkah keamanan di bandara akan diberlakukan selama mungkin selagi kami yakin itu diperlukan, jadi mungkin akan berlangsung untuk sementara waktu," terang Dutton.
"Mungkin kita perlu memeriksa sistem keamanan di bandara-bandara kita, khususnya di bandara domestik, untuk jangka waktu lama," imbuhnya.
Dengan peningkatan pengamanan ini, para penumpang pesawat tujuan luar negeri harus menjalani pemeriksaan identitas lebih rinci. Peningkatan ini tidak terlalu berdampak pada penumpang penerbangan domestik, yang tidak perlu diperiksa identitas resminya.
Para penumpang di bandara-bandara besar Australia, termasuk Sydney, terpaksa menghadapi antrean yang lebih panjang dari biasanya. Antrean panjang dilaporkan sempat terjadi pada Senin (31/7) pagi waktu setempat, meskipun mulai terurai pada jam makan siang.
Dituturkan seorang sumber pada salah satu maskapai besar Australia, pihak maskapai dan bandara diinstruksikan oleh pemerintah untuk memperketat pemeriksaan koper dan barang bawaan penumpang.
(nvc/ita)