"Operasi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan mencegah rencana-rencana untuk melakukan serangan-serangan teroris di Australia," ujar Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (29/7/2017).
Pihak Kepolisian Federal Australia (AFP) menyatakan, penggerebekan tersebut dilakukan oleh Tim Kontraterorisme Gabungan di empat kawasan pinggiran di Sydney "terkait dengan penyelidikan yang tengah berlangsung."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Publik harus diyakinkan bahwa badan-badan keamanan dan intelijen kita sedang bekerja tanpa lelah untuk menjaga kita tetap aman," tegas PM Turnbull.
Media News Ltd melaporkan, sekitar 40 polisi terlihat menggerebek sebuah rumah di kawasan Surry Hills, pinggiran Sydney.
Sejak tahun 2014, Australia telah dalam kondisi siaga tinggi akan serangan-serangan dari para militan yang kembali dari pertempuran di Timur Tengah, ataupun para pendukung mereka. Otoritas Australia menyatakan mereka telah menggagalkan sejumlah plot serangan sejak tahun 2014. Namun beberapa serangan individu telah terjadi, termasuk penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, yang menewaskan dua sandera. Pelaku penyanderaan juga tewas dalam insiden itu.
Bulan lalu, Menteri Imigrasi Australia menyatakan sekitar 100 orang telah meninggalkan Australia menuju Suriah untuk bertempur bersama kelompok-kelompok militan seperti ISIS.
(ita/ita)