Ini merupakan kedua kalinya tentara-tentara Filipina tewas akibat serangan udara pesawat militer mereka sendiri sejak pertempuran melawan para militan pro-ISIS dimulai di Marawi, hampir dua bulan lalu. Demikian disampaikan juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/7/2017).
Kepada para wartawan, Padilla mengatakan bahwa militer meminta serangan udara dilancarkan pada Rabu (12/7) siang terhadap sebuah gedung tempat para militan diyakini bersembunyi. Namun satu dari empat bom yang dijatuhkan oleh jet tempur FA-50 salah sasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puing-puing dari bagian gedung yang ambruk tersebut jatuh menimpa orang-orang kami dan menyebabkan kematian dua orang dan melukai 11 orang lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut Padilla mengatakan, pertempuran di Marawi yang telah berlangsung 52 hari, sejauh ini telah menewaskan 92 tentara dan polisi, 392 militan dan 45 warga sipil. Mereka termasuk enam warga sipil yang diyakini tewas dibunuh para militan. Jasad-jasad mereka ditemukan oleh pasukan Filipina di pusat kota tersebut pada Rabu (12/7) kemarin.
Militer memperkirakan, saat ini sekitar 100 militan masih menguasai sekitar seribu rumah dan tempat-tempat bisnis di pusat kota Marawi. Perang di Marawi telah memaksa hampir 400 ribu warga Marawi serta kota-kota dan desa-desa sekitarnya lari meninggalkan rumah-rumah mereka. (ita/ita)











































