PM Abadi Resmi Umumkan Kemenangan Irak Atas ISIS di Mosul

Jakarta - Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi secara resmi mengumumkan kemenangan atas ISIS di Mosul. Hal ini menandai kekalahan kelompok radikal tersebut sejak mengumumkan kekhalifahan tiga tahun lalu.

Pengumuman kemenangan ini dilakukan oleh PM Abadi di Mosul, Senin (10/7) waktu setempat. Mosul merupakan kota terbesar yang pernah dikuasai ISIS. PM Abadi menyampaikan pernyataan bersejarah setelah negaranya bertempur melawan ISIS selama sembilan bulan.

Masyarakat Irak merayakan kemenangan atas ISIS di Mosul (Foto: REUTERS/Khalid al Mousily)

"Saya mengumumkan dari sini akhir dan kegagalan dan runtuhnya negara teroris dengan kepalsuan dan terorisme yang diumumkan Dae Herr dari Mosul," kata PM Abadi dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pemerintah seperti dilansir Reuters, Selasa (11/7/2017).

Jatuhnya Mosul menandai berakhirnya separuh daerah kekuasaan ISIS di Irak yang juga mencakup Suriah. Kelompok ini masih menguasai wilayah barat dan selatan kota.

Masyarakat Irak merayakan kemenangan atas ISIS di Mosul (Foto: REUTERS/Khalid al Mousily)

Abadi mengenakan seragam militer hitam dan diapit oleh komandan dari pasukan keamanan saat menyatakan kemenangan Irak atas ISIS di Mosul. Dia mengucapkan terima kasih kepada pasukan dan koalisi tersebut. Tapi dia mengingatkan soal tantangan yang masih ada.

"Kami memiliki misi lain di depan, untuk menciptakan stabilitas, untuk membangun dan membersihkan sel Daesh dan yang membutuhkan usaha intelijen dan keamanan, dan kesatuan yang memungkinkan kita untuk melawan Daesh," katanya sebelum menaikkan bendera Irak.

Sekitar 900.000 penduduk telah mengungsi akibat pertempuran tersebut. Ribuan warga sipil diyakini telah terbunuh akibat pertempuran.

Warga Irak merayakan kemenangan atas ISIS di Mosul (Foto: REUTERS/Khalid al Mousily)

Belum diketahui keberadaan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang mengumumkan berdirinya khalifah dari Mosul tiga tahun lalu.

Ada beberapa klaim yang belum dikonfirmasi tentang kematiannya. Sumber militer AS dan Irak mengatakan bahwa dia mungkin bersembunyi di daerah perbatasan antara Irak dan Suriah. (jbr/elz)