Lagi! Turki Tahan 29 Tersangka Terkait ISIS, Mayoritas WN Asing

Lagi! Turki Tahan 29 Tersangka Terkait ISIS, Mayoritas WN Asing

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 07 Jul 2017 20:23 WIB
Ilustrasi (Reuters)
Istanbul - Kepolisian Turki menahan 29 tersangka terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Istanbul. Dari jumlah itu, sekitar 22 orang di antaranya merupakan warga negara asing.

Dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/7/2017), bahwa para tersangka itu diyakini bersiap untuk pergi ke Suriah. Polisi juga menyebut para tersangka merencanakan serangan teror di Turki.

"Serangan sensasional," sebut Kepolisian Turki dalam pernyataannya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dilansir AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepolisian antiterorisme Turki menggelar operasi penggerebekan di 20 alamat berbeda yang ada di enam distrik berbeda di Istanbul sepanjang Kamis (6/7) malam waktu setempat. Sebuah senjata tanpa surat resmi dan berbagai dokumen milik ISIS ditemukan dalam penggerebekan itu.

Sedikitnya 29 orang ditangkap dalam operasi itu, dengan 22 orang di antarnya berkewarganegaraan asing. Namun tidak disebutkan lebih lanjut asal kewarganegaraan mereka. Beberapa tersangka yang ditahan diyakini pernah bertempur dengan ISIS di medan konflik.

Ribuan militan asing diketahui telah bergabung dengan ISIS dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan dari militan asing itu masuk ke wilayah ISIS di Irak dan Suriah, dengan melalui wilayah Turki.


Otoritas Turki sendiri telah menahan lebih dari 5 ribu orang yang diduga terkait ISIS. Dalam beberapa tahun terakhir, Turki juga mendeportasi sekitar 3.290 militan asing dari 95 negara yang berbeda. Otoritas Turki juga menyatakan, pihaknya menolak izin masuk untuk setidaknya 38.269 individu.

Pada Rabu (5/7) waktu setempat, Kepolisian Turki menahan enam tersangka yang diduga anggota ISIS dan tengah merencanakan serangan di Turki. Dalam operasi terpisah juga pada Rabu (5/7), polisi Turki menahan 37 tersangka terkait ISIS lainnya di beberapa wilayah.

(nvc/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads