Menhan AS: Militer AS Tetap Siap Untuk Konflik dengan Korut

Menhan AS: Militer AS Tetap Siap Untuk Konflik dengan Korut

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 07 Jul 2017 15:53 WIB
Menhan AS: Militer AS Tetap Siap Untuk Konflik dengan Korut
rudal balistik Korut (Foto: Reuters)
Washington - Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menegaskan bahwa militer AS tetap siap untuk konflik dengan Korea Utara (Korut) menyusul uji coba terbaru rudal balistiknya.

Namun diimbuhkan Mattis, dirinya tidak yakin bahwa Washington saat ini semakin dekat berperang dengan Pyongyang.

"Saya tidak yakin bahwa kemampuan ini membuat kita makin dekat ke perang karena presiden telah sangat jelas, menteri luar negeri telah sangat jelas, bahwa kita tengah memimpin upaya-upaya diplomatik dan ekonomi," ujar Mattis kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Mattis, upaya diplomatik tersebut mencakup sanksi-sanksi ekonomi yang didukung oleh "posisi militer yang kita ambil saat ini."

"Militer tetap siap, sesuai dengan aliansi kita dengan Jepang, dengan Korea Selatan. Kita siap untuk memberikan opsi-opsi jika itu diperlukan," imbuh Mattis.

Pada Selasa (4/7) lalu, Korea Utara (Korut) mengumumkan pihaknya berhasil menggelar uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM), yang oleh Pyongyang diklaim bisa menjangkau "di manapun di dunia."

Badan-badan intelijen Amerika Serikat menyatakan, rudal tersebut kemungkinan merupakan sebuah rudal ICBM baru dengan jarak jangkauan sekitar 5.500 kilometer, yang mampu menjangkau Alaska.

Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklir meski telah mendapat sanksi-sanksi dari PBB. Pemerintah Korut bahkan menegaskan pihaknya akan terus mengembangkan program nuklir dan rudalnya sebelum AS menghentikan kebijakan permusuhannya dengan negeri komunis itu.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan adanya konsekuensi-konsekuensi bagi Korut menyusul uji coba rudal balistik terbaru yang dilakukan negeri itu. Dikatakan Trump, dirinya tengah mempertimbangkan respons "parah atas perilaku sangat buruk Korut." (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads