Dilansir AFP, Kamis (6/7/2017), terduga pelaku pembunuhan itu adalah seorang pria 54 tahun berlatar belakang Tunisia. Dia membunuh sepasang lansia di rumah lansia itu sendiri. Dugaan motivasi ekstremis radikal yang melatarbelakangi pembunuhan itu diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Wolfgang Sobotka.
"Jelas (dia) Muslim yang teradikalisasi," kata Sobotska saat jumpa pers di Vienna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban pembunuhan itu adalah perempuan 85 tahun dan suaminya yang berusia 87 tahun. Leher perempuan itu digorok di rumahnya sendiri, kemudian suaminya ditusuk oleh pelaku dan dipukuli hingga tewas. Rumah sepasang lansia itu kemudian dibakar oleh terduga pelaku. Pria itu kemudian menyerahkan dirinya sendiri ke polisi, ditahan sampai sekarang.
Pernyataan Mendagri Wolfgang Sobotka itu bertentangan dengan keterangan polisi pada sehari sebelumnya. Polisi telah mengatakan peristiwa pembunuhan itu bukanlah serangan Islamis.
Awalnya, investigator menyelidiki dugaan persaingan sengit antara masyarakat dengan Partai Kebebasan kanan-jauh Australia (FPOe) yang melatarbelakangi pembunuhan itu. Terduga pembunuh mempercayai bahwa sepasang lansia itu punya hubungan dengan partai itu. Tak ada indikasi terduga pembunuhan itu pernah bepergian ke luar negeri untuk bergabung dengan petarung ekstremis.
(dnu/dnu)