Rudal Antarbenua Korut Bisa Bawa Hulu Ledak Nuklir yang Besar

Rudal Antarbenua Korut Bisa Bawa Hulu Ledak Nuklir yang Besar

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 05 Jul 2017 13:32 WIB
Foto: Reuters
Pyongyang - Korea Utara (Korut) mengklaim bahwa rudal balistik antarbenua yang baru saja berhasil diuji cobanya, bisa membawa sebuah hulu ledak nuklir yang besar dan berat.

Washington telah menyebut rudal yang diluncurkan pada Selasa (4/7) tersebut sebagai rudal balistik antarbenua atau ICBM. Menurut pakar-pakar independen, rudal itu bisa menjangkau wilayah Alaska, AS.

Media Korut, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan, pemimpin Korut Kim Jong-Un mengawasi langsung uji coba rudal tersebut. "Bajingan Amerika tak akan begitu senang jika hadiah ini dikirimkan pada peringatan 4 Juli (Hari Kemerdekaan AS)," demikian ujar Kim seperti dilaporkan KCNA dan dilansir AFP, Rabu (5/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut KCNA, Kim kemudian mengatakan sesuatu yang membuat orang-orang tertawa. "Kita harus mengirimkan mereka hadiah sesekali untuk membantu menghilangkan kebosanan mereka," demikian kata Kim.

Disebutkan KCNA, Kim telah memeriksa rudal Hwasong-14 tersebut dan menyampaikan kepuasannya.

Berdasarkan informasi dari Pusat Kajian Nonproliferasi, James Martin CNS, dan lembaga nonprofit Inisiatif Ancaman Nuklir (NTI), seperti dilansir CNN, rudal Hwasong-14 atau KN-14 merupakan jenis ICBM berbahan bakar cair yang terdiri atas dua bagian. Rudal ini pertama kali diungkapkan ke publik tahun 2015 lalu. Dua bagian rudal ini berfungsi untuk mengendalikan tenaga pendorong rudal (missile boost) dan guidance.

Rudal ini memiliki panjang 16,9 - 17,4 meter dengan diameter 1,8 - 2 meter dan mampu membawa muatan seberat 300 - 700 kilogram. Rudal ini memiliki jangkauan maksimum 8 ribu kilometer. Para pengamat meyakini rudal ini memiliki 4 pengarah atau 'vernier', yakni mesin yang memampukan rudal tetap berada dalam jalur peluncuran. Dengan mesin itu, hulu ledak nuklir yang dimuatkan ke rudal bisa mencapai ke target.

Dalam uji coba yang digelar Selasa (4/7) pagi waktu setempat, Korut meluncurkan rudal balistik Hwasong-14 dari sudut paling tajam, hingga mencapai ketinggian 2.802 kilometer dan mengudara sejauh 933 kilometer. Korut mengklaim rudal itu sebagai rudal balistik antarbenua atau ICBM dan menyebut uji cobanya berlangsung sukses.

Seperti dilansir Reuters dan CNN, co-Direktur Program Keamanan Global pada Union of Concerned Scientists, David Wright, menyebut Korut meluncurkan rudal Hwasong-14 dengan jalur peluncuran 'sangat tinggi' dalam uji cobanya. Jika sudut peluncuran diterapkan sesuai standar atau tidak sangat tinggi, maka rudal itu akan bisa mencapai jangkauan yang lebih jauh.

Dalam analisisnya, Wright menyebut rudal Korut itu bisa mencapai jangkauan maksimum hingga 6.700 kilometer jika diluncurkan dalam jalur peluncuran standar. Analisis itu didasarkan pada laporan Komando Pasifik AS soal jarak jangkauan dan durasi rudal Korut itu mengudara.

"Jangkauan itu tidak akan cukup untuk mencapai 48 negara bagian (AS) terbawah atau pulau terbesar Hawaii, tapi akan mampu menjangkau seluruh wilayah Alaska," ujar Wright dalam pernyataannya via blog All Things Nuclear. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads