Dituturkan otoritas pengendalian banjir, seperti dilansir Reuters, Senin (3/7/2017), ketinggian air di lebih dari 60 sungai yang ada di China bagian selatan telah mencapai level di atas level peringatan.
![]() |
Kementerian Urusan Sipil China menyatakan, sedikitnya 33 orang dipastikan tewas akibat banjir ini. Sedangkan 15 orang lainnya dilaporkan hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sungai Xiangjiang yang terhubung dengan Sungai Yangtze, meluap dan membanjiri Changsha, ibu kota Provinsi Hunan. Banjir di kota tersebut menggenangi area permukiman dan jalanan, menumbangkan pepohonan, hingga merusak mobil.
![]() |
Untuk wilayah Hunan, lebih dari 300 ribu warga terpaksa dievakuasi. Sedikitnya 8 orang tewas di wilayah ini. Hasil panen dan rumah-rumah warga rusak akibat banjir, dengan kerugian total ditaksir mencapai 8,26 miliar yuan atau setara Rp 16 triliun.
Di wilayah Guangxi, seperti dilaporkan Xinhua, sedikitnya 16 orang dilaporkan tewas dan 10 orang hilang usai banjir melanda yang dipicu badai besar. Puluhan ribu orang dievakuasi dari wilayah ini. Dampak dari hujan deras dan banjir ini, aliran listrik di Guangxi terputus total.
Sementara itu situasi kontras terjadi di wilayah China bagian utara, seperti di Hebei dan Henan, yang dilanda gelombang panas sejak pekan lalu. Suhu udara di beberapa wilayah dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius.
![]() |