Kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan seperti dilansir Press TV, Senin (3/7/2017), seorang wanita dan tiga anak-anak termasuk di antara korban jiwa dalam serangan udara tersebut.
Menurut Observatory, serangan tersebut juga telah menyebabkan sejumlah orang luka-luka dan hancurnya infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koalisi AS telah berulang kali dituding menargetkan dan menewaskan warga sipil Suriah dalam serangan-serangan udaranya tersebut.
Disebutkan Observatory, serangan udara koalisi AS di Raqqa tersebut disertai dengan serangan artileri oleh Syrian Democratic Forces (SDF), aliansi para militan Kurdi dan Arab yang didukung AS. Pertempuran masih terus berlangsung antara SDF dan kelompok ISIS di wilayah-wilayah di Raqqa bagian selatan dan di bagian utara tepi Sungai Efrat.
Didukung oleh koalisi AS, para militan SDF bergerak masuk ke kota Raqqa pada 6 Juni lalu. Mereka terlibat pertempuran sengit dengan para militan ISIS seiring upaya mereka untuk terus mendekati pusat kota Raqqa.
Kelompok ISIS menguasai Raqqa pada tahun 2014 lalu, saat kelompok radikal tersebut memulai kampanye terornya di Suriah. ISIS kemudian berhasil menguasai banyak wilayah Suriah. Namun kelompok teroris itu telah mengalami pukulan besar akibat serangan-serangan militer Suriah dan sekutu-sekutunya dalam beberapa bulan terakhir.
(ita/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 