Langkah itu juga diambil Australia untuk menyikapi ancaman Rusia yang memperingatkan koalisi pimpinan AS di Suriah, bahwa mereka akan menganggap setiap pesawat yang terbang di Suriah bagian barat, area misi Rusia, sebagai target serangan.
"Sebagai langkah pencegahan, operasi Angkatan Bersenjata Australia (ADF) di Suriah untuk sementara ditangguhkan," demikian pernyataan Departemen Pertahanan Australia seperti dilansir Reuters, Selasa (20/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia tidak secara tegas menyebut bahwa mereka akan menembak jatuh pesawat di area misi itu. Rusia hanya menyatakan, pihaknya akan melacak pesawat itu dengan sistem rudal dan pesawat militer mereka.
Rusia memperjelas perubahan posisi militernya di Suriah, untuk merespons aksi AS menembak jatuh jet tempur Suriah pada Minggu (18/6) waktu setempat. Dalam pernyataannya, AS menyebut serangan itu sebagai aksi membela diri, setelah pesawat militer Suriah terlebih dulu menyerang pasukan oposisi Suriah, yang didukung koalisi pimpinan AS.
Suriah mengakui satu jet tempurnya jatuh dan pilot yang ada di dalamnya hilang usai melontarkan diri. Otoritas Suriah menyebut, itu merupakan pertama kalinya AS menembak jatuh pesawat tempurnya sepanjang konflik Suriah sejak tahun 2011.
"Personel ADF memantau secara saksama situasi udara di Suriah dan keputusan untuk melanjutkan operasi udara di Suriah akan diambil pada saatnya nanti," imbuh Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataannya.
"Perlindungan terhadap Angkatan Bersenjata Australia akan dikaji secara rutin untuk menanggapi serangkaian ancaman potensial yang muncul," tandas pernyataan itu.
(nvc/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 