Kepolisian di Fairfax County, Virginia telah menangkap pemuda setempat, Darwin Martinez Torres (22) atas pembunuhan korban. Kepolisian menyatakan pembunuhan tersebut tampaknya merupakan insiden kemarahan di jalanan. Pelakunya disebutkan mabuk saat penyerangan tersebut.
"Otoritas tidak menyelidiki pembunuhan ini sebagai kejahatan karena kebencian," demikian disampaikan kepolisian lewat akun Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden itu terjadi pada Minggu dini hari waktu setempat saat sekelompok kaum muda muslim tengah meninggalkan masjid. "Seorang pria yang tampaknya mabuk, keluar dari mobilnya dengan sebuah pentungan," ujar seorang pemuda bernama Tasneem Khan. Dikatakannya, mereka semua kecuali korban berhasil berlari kembali ke masjid setelah melihat pelaku.
Kepolisian setempat menyatakan "kasus tragis ini tampaknya sebagai akibat insiden kemarahan di jalanan yang melibatkan tersangka, yang berkendara dan yang kini didakwa atas pembunuhan, serta sekelompok remaja... yang berjalan kaki dan bersepeda di sepanjang jalan."
Juru bicara kepolisian Fairfax County, Don Gotthardt mengatakan kepada kantor berita AFP, pembunuhan ini tidak diselidiki sebagai kejahatan karena kebencian karena "tak ada informasi yang mengaitkan keyakinan atau agama korban dengan kejahatan tersebut."
Insiden ini menuai kemarahan para pengguna media sosial. Terlebih ini terjadi menyusul serangkaian insiden mematikan terhadap muslim di Amerika Utara. Bulan lalu, dua pria ditikam hingga tewas di Portland, Oregon setelah mereka mencoba menghentikan seorang pria yang melontarkan ejekan antimuslim pada dua remaja putri, yang salah satunya berhijab. Sebelumnya di Quebec, enam jemaah tewas ditembak di sebuah masjid pada Februari lalu. (ita/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 