Badan Aviasi Sipil China, Civil Aviation Administration of China (CAAC) menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/6/2017), kru Emirates bertanggung jawab atas insiden pada 17 April lalu ketika sebuah pesawat Emirates terbang pada ketinggian yang salah, dan kemudian insiden pada 18 Mei lalu, ketika sebuah pesawat hilang kontak sementara dengan menara lalu lintas udara.
Kedua insiden itu terjadi di atas wilayah Xinjiang, China barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, juru bicara Emirates mengatakan, pihak maskapai akan bekerja sama penuh dengan CAAC dan melakukan semua tindakan yang telah direkomendasikan.
Namun menurut Corrine Png, direktur perusahaan riset transportasi Crucial Perspective, sanksi ini tak akan berdampak signifikan pada pendapatan Emirates, karena China hanya menyumbang 3 persen dari total kapasitas Emirates.
(ita/ita)











































