Uni Emirat Arab Tak Akan Usir Warga Qatar yang Nikahi Warganya

Abu Dhabi - Otoritas Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan tidak akan mengusir warga Qatar yang menikah dengan warga negaranya sendiri. Keputusan ini diambil di tengah krisis Timur Tengah, setelah negara-negara Teluk Arab serentak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Setelah memutuskan hubungan, otoritas UAE memberikan waktu 14 hari kepada seluruh warga Qatar di wilayahnya untuk segera angkat kaki. Selain hubungan diplomatik, negara-negara Teluk Arab juga memutus hubungan perdagangan dan jalur perjalanan dengan Qatar.

Dilaporkan surat kabar lokal yang berbasis di Abu Dhabi, The National, seperti dilansir Reuters, Senin (12/6/2017), sebelum keputusan diambil, warga negara-negara Teluk Arab bisa dengan mudah melakukan perjalanan, tinggal dan bekerja di enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Baca juga: Qatar Sebut Negara Teluk Arab Lakukan Kebijakan Dominasi

Pembatasan perjalanan itu memaksa ribuan warga Qatar terputus hubungan dengan kerabat bahkan keluarganya di negara-negara Teluk Arab lainnya. Seperti diketahui bahwa pernikahan lintas perbatasan di antara negara-negara Teluk Arab cukup sering terjadi.

Para pemimpin negara-negara Teluk Arab sebelumnya menyebut satu sama lain sebagai 'saudara'.

"Warga Qatar yang menikah dengan warga Emirat tidak akan dideportasi," tulis The National dalam salah satu artikelnya, tanpa menjelaskan sumber informasi tersebut.

Baca juga: Krisis Qatar: Iran Kirim 5 Pesawat Bermuatan Makanan

"Bandara-bandara dan perbatasan UAE telah diperintahkan untuk mengizinkan setiap warga Qatar yang merupakan kerabat warga Emirat untuk lewat," imbuh laporan The National.

Laporan The National ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya oleh Reuters. Namun langkah semacam ini telah dilakukan otoritas Arab Saudi dan Bahrain, yang juga memutuskan hubungan dengan Qatar. Pada Minggu (11/6), kedua negara itu menyiapkan hotline khusus untuk membantu warganya yang memiliki hubungan kekerabatan dengan warga Qatar.

(nvc/ita)