Seperti dilansir AFP, Jumat (9/6/2017), pernyataan ini merupakan pernyataan gabungan pertama oleh empat negara -- Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE) dan Mesir -- setelah memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin (5/6) pekan ini.
Baca juga: Dikucilkan Negara Arab, Qatar Tak Akan Menyerah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daftar itu terkait dengan Qatar dan menunjukkan agenda-agenda mencurigakan yang mengindikasikan dualitas kebijakan Qatar," demikian pernyataan gabungan Saudi, Bahrain, UAE dan Mesir.
"Menunjukkan Qatar mengumumkan perlawanan terhadap terorisme di satu sisi dan mendanai dan mendukung dan menjamu organisasi teroris di sisi lain," imbuh pernyataan itu.
Baca juga: Erdogan Setujui Pengerahan Tentara Turki ke Qatar
Daftar itu berisi setidaknya dua nama individu, yang oleh Departemen Luar Negeri AS dikategorikan sebagai penyandang dana teroris. Dua individu yang dimaksud adalah Sa'd al-Ka'bi dan Abd al-Latif al-Kawari, yang sama-sama warga Qatar. AS juga menyebut Qatar telah mengambil tindakan terhadap dua individu itu, dengan membekukan aset dan memberlakukan larangan perjalanan untuk keduanya.
"Empat negara sepakat untuk mengkategorikan 59 orang dan 12 entitas dalam daftar terorisme mereka," demikian disebutkan dalam pernyataan gabungan itu. Keempat negara itu juga menegaskan mereka tidak akan lemah dalam memburu individu dan entitas itu.
Selain warga Qatar, beberapa individu dan entitas dalam daftar teroris empat negara itu berasal dari Mesir, Bahrain dan Libya.
(nvc/ita)











































