"Presiden menawarkan bantuan kepada negara-negara itu untuk mengatasi perbedaan mereka, termasuk melalui sebuah rapat di Gedung Putih, jika dibutuhkan," demikian pernyataan Gedung Putih seperti dilansir AFP, Kamis (8/7/2017).
Gedung Putih menyebut Trump menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada Rabu (7/6) waktu setempat. Qatar kini menghadapi blokade ekonomi dan diplomatik dari negara-negara Teluk Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat AS membenarkan bahwa Trump menawarkan bantuan dalam percakapan dengan Emir Qatar. Bagi AS, Qatar memegang posisi penting untuk kepentingan diplomatik maupun militer di kawasan Timur Tengah.
"(Trump) Menyatakan kesiapan untuk mencari solusi bagi krisis diplomatik di Teluk Arab, dan menekankan keinginannya agar Teluk Arab tetap stabil," sebut pejabat yang enggan disebut namanya itu.
Saudi cs memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) waktu setempat. Mereka menuding Qatar mendukung kelompok ekstremis dan mendukung agenda-agenda Iran, musuh Saudi. Qatar telah membantah mentah-mentah tudingan itu.
Baca juga: Trump Mengaku Berperan dalam Pengucilan Qatar
Pemutusan hubungan itu diikuti oleh penutupan perbatasan udara, darat dan lautan dari Qatar. Seluruh warga Qatar di negara-negara Teluk Arab diminta keluar dalam waktu dua pekan.
Negara-negara itu langsung menghentikan aktivitas penebangan dari dan ke Qatar, menarik Duta Besar mereka dari Doha dan memerintahkan para diplomat Qatar untuk kembali ke negaranya. Pemutusan hubungan ini memicu krisis diplomatik terburuk di dunia Arab dalam beberapa tahun terakhir.
Tawaran bantuan dari Trump itu disampaikan sehari setelah Trump memberikan komentar bernada dukungan untuk Saudi cs yang mengucilkan Qatar. (nvc/nwk)