Dilansir Reuters, peristiwa ini terjadi pada Selasa (6/5). Juru bicara Kepolisian Herat, Abdul Ahad Walizada mengatakan para korban tersebut terkena ledakan saat berjalan ke masjid untuk salat selama bulan suci Ramadan.
Herat adalah salah satu kota terbesar di Afghanistan yang berada di dekat perbatasan dengan Iran. Seorang juru bicara Taliban, yang telah memberontak 16 tahun melawan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat, membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Bom meledak di luar masjid di kota Herat, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Shoib) |
Peristiwa ini menjadikan Afghanistan menjalani minggu yang sangat berdarah. Sebelumnya, ledakan yang berasal dari bom truk bunuh diri juga terjadi di ibu kota Afghanistan, Kabul. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (31/5) itu mengakibatkan tewasnya lebih dari 150 orang dan ratusan lainnya mengalami cedera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa meminta keduanya bertanggung jawab atas ledakan bom yang terjadi karena dianggap gagal dalam menjamin keamanan di wilayahnya. Dalam aksi demo ini lalu terjadi bentrokan antara massa dengan pihak kepolisian yang menyebabkan tewasnya beberapa massa dan beberapa orang lainnya luka. Lalu pada Sabtu (3/6) setidaknya belasan orang tewas ketika pelaku bom bunuh diri menyerang pemakaman salah satu massa yang tewas. (jbr/idh)












































Bom meledak di luar masjid di kota Herat, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Shoib)