Kelompok Houthi memicu kerusuhan di Yaman setelah berusaha mengkudeta pemerintah dan menduduki ibu kota Sanaa sejak tahun 2015. Hal ini membuat Presiden Yaman, Abdrabbuh Mansur Hadi, mengasingkan diri ke Arab Saudi.
Baca juga: Iran: Putus Hubungan dengan Qatar Bukan Solusi Krisis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterlibatan Qatar dengan milisi kudeta (Houthi) dan dukungannya pada kelompok ekstremis menjadi jelas," demikian pernyataan pemerintah Yaman, seperti dikutip kantor berita pemerintah Saba dan dilansir Reuters, Senin (5/6/2017).
Pernyataan itu disampaikan Yaman saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) waktu setempat. Sebelum Qatar, Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE) dan Mesir terlebih dahulu memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Baca juga: Arab Saudi Cs Putuskan Hubungan Diplomatik, Ini Tanggapan Qatar
Dalam pernyataan terpisah, seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA), koalisi pimpinan Saudi mengumumkan bahwa Qatar tidak lagi tergabung dalam koalisi melawan Houthi di Yaman. Koalisi pimpinan Saudi menuding Qatar 'melakukan praktik memperkuat terorisme dan mendukung organisasi teroris di Yaman, termasuk Al-Qaeda dan Daesh (nama lain untuk ISIS), juga terkait milisi pemberontak'.
Melalui pernyataan resmi, otoritas Yaman menegaskan pihaknya mendukung penuh keputusan koalisi pimpinan Saudi untuk mendepak Qatar dari koalisi.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini