Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (5/6/2017), Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis tidak mengharapkan terjadi pemutusan hubungan yang dilakukan empat negara Teluk Arab terhadap Qatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Arab Saudi Cs Putuskan Hubungan Diplomatik, Ini Tanggapan Qatar
Menanggapi konflik terbaru ini, Menlu AS Tillerson mendorong negara-negara Teluk Arab untuk tetap bersatu. "Kami tentu akan mendorong pihak-pihak untuk duduk bersama dan mengatasi perbedaan," ucap Tillerson di sela-sela kunjungannya ke Sydney, Australia. Tillerson tengah menghadiri pertemuan antara Menlu dan Menhan AS-Australia.
"Jika ada peran yang bisa kami mainkan demi membantu mereka mengatasi perbedaan, kami pikir menjadi penting agar GCC tetap bersatu," imbuhnya.
Di sisi lain, Qatar sendiri merupakan anggota koalisi pimpinan AS dalam melawan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). AS menyebut pemutusan hubungan itu tidak akan mempengaruhi pertempuran melawan terorisme.
"Saya memperkirakan hal ini (pemutusan hubungan) tidak akan berdampak signifikan, jika memang ada dampak kecil, pada pertempuran melawan terorisme di kawasan ataupun secara global," sebut Tillerson.
Baca juga: Arab Saudi Cs Putus Hubungan dengan Qatar Dikarenakan Terorisme
Kawasan Teluk Arab memainkan peranan penting bagi militer AS dalam pertempuran melawan ISIS. Bahrain menjadi 'rumah' bagi pasukan Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berpatroli di perairan Timur Tengah dan Asia Tengah. Sedangkan Qatar menjadi 'rumah' bagi pangkalan udara Al-Udeid yang menjadi pangkalan jet tempur AS melancarkan serangan terhadap ISIS di Suriah.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini