Serangan teror terbaru terjadi di ibu kota London, Inggris pada Sabtu (3/6) malam waktu setempat. Serangan yang didalangi tiga pria berpisau itu menewaskan sedikitnya 7 orang dan melukai 48 orang lainnya. Tiga pelaku akhirnya ditembak mati oleh polisi setempat.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas teror di London itu. Melalui kantor berita mereka, ISIS menyebut 'detasemen petempur ISIS' telah melancarkan serangan di London.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dalam 8 Menit, 3 Pelaku Teror London Ditembak Mati Polisi
"Ini merupakan api yang dipicu oleh mereka (negara-negara Barat) sendiri dan sekarang berbalik 'menyerang' mereka," imbuhnya.
Khamenei menyampaikan komentar ini saat menghadiri peringatan wafatnya pemimpin revolusioner Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini. Dalam kesempatan ini, Khamenei juga menyindir retorika reformis yang kerap dilontarkan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Rouhani menyebut lawan-lawan politik beraliran konservatif sebagai 'ekstremis' dan menjanjikan kebebasan sipil yang lebih besar serta dialog yang lebih luas dengan negara-negara Barat.
"Jangan anggap perilaku revolusioner sebagai ekstremisme. Menjadi revolusioner merupakan kebutuhan negara saat ini. Rasionalitas berarti tidak kembali berada di bawah dominasi kekuatan Amerika dan arogansinya, begitu melepaskan diri darinya," sebut Khamenei.
Baca juga: Korban Tewas Serangan di London Jadi 7 Orang
(nvc/ita)