Dilansir dari AFP, Minggu (4/6/2017), aktivis di Malaysia pada Sabtu (3/6) waktu setempat menilai sayembara ini akan menyebabkan ketakutan di kalangan komunitas LGBT.
Peserta sayembara diminta mengirimkan video mengenai cara menangani beragam permasalahan homoseksual. Video harus memuat bagaimana mencegah, mengontrol, menolong, dan juga tentang apa konsekuensi dari seorang homoseks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema dari sayembara ini sendiri adalah 'Nilai Dirimu, Praktek Gaya Hidup Sehat'.
"Setiap karya akan dinilai berdasarkan orisinalitas, konten, konsep dan kreativitas dan kualitas produksi oleh dewan juri yang telah ditunjuk oleh panitia," tulis pengumuman dalam website.
"Kenyataan mereka (pemerintah) yang menganggap LGBT masuk ke dalam kategori 'kebingungan gender' menunjukkan bahwa pihak berwenang sangat membingungkan diri mereka sendiri," ujar aktivis LGBT lokal yang cukup terkenal, Pang Khee Teik kepada AFP.
"Ini seakan sebuah pemikiran bahwa badan pemerintah ingin seluruh negeri mengalami kebingungan yang sama," jelasnya.
Selain video mencegah homoseksualitas, peserta juga diperbolehkan untuk membuat video mengenai seks dan internet.
Wakil Dirjen Kesehatan Malaysia, Lokman Hakim Sulaiman menegaskan sayembara tak ada maksud untuk mendiskreditkan kelompok tertentu. "Semata-mata untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan kreativitas remaja mengenai hal-hal terkait kesehatan seksual dan reproduksi," jelasnya.
(rna/rna)











































