Sebanyak 36 orang tewas karena menghirup asap kebakaran di gedung kasino Resorts World Manila. Pelaku pembakaran yang identitasnya belum diketahui, ditemukan tewas bakar diri di sebuah kamar hotel setelah sempat tertembak oleh polisi di kompleks hiburan itu.
Pantaleon Alvarez, ketua majelis rendah Kongres Filipina, mengatakan bahwa dirinya tidak yakin kalau insiden tersebut merupakan kasus kriminal perampokan bersenjata dan pembakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus menyusun rencana yang jelas dan lebih baik untuk mengamankan Metropolitan Manila dan pusat-pusat perkotaan lainnya dari kelompok-kelompok terkait ISIS, yang kita tahu akan mencoba membunuh dan melukai dalam mengejar ideologi jihadis mereka," tutur sekutu dekat Presiden Rodrigo Duterte itu.
"Otoritas kita harus bertindak bersama-sama dan menerapkan level tertinggi langkah-langkah keamanan untuk mencegah hal ini terjadi lagi, di sini atau di tempat lainnya di negara ini," imbuh Alvarez.
Kelompok radikal ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kasino Manila. Namun klaim ini ditolak oleh pejabat-pejabat Filipina, yang beranggapan bahwa insiden itu merupakan aksi perampokan yang gagal.
Sebelumnya, juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan pada Jumat (2/6) bahwa tak ada bukti untuk mengaitkan insiden itu dengan pertempuran yang tengah berlangsung antara pasukan pemerintah dengan para militan Maute yang pro-ISIS di kota Marawi, Mindanao. Penasihat keamanan Duterte, Hermogenes Esperon mengatakan, semua bukti mengarah ke upaya untuk mencuri kepingan judi.
(ita/ita)











































