Juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella mengatakan, tak ada bukti mengaitkan insiden di kompleks hiburan Resorts World Manila tersebut dengan pertempuran antara pasukan Filipina dan para militan Maute pro-ISIS di Marawi, Filipina selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun pelaku memberikan tembakan peringatan, tampaknya tak ada indikasi dia ingin membahayakan atau menembak siapapun," imbuhnya.
Kepolisian Filipina menyatakan, setidaknya 35 orang tewas dalam insiden itu. Para korban tewas karena menghirup asap pekat setelah pelaku membakar meja-meja judi. "Yang menyebabkan kematian mereka adalah asap tebal," kata kepala kantor kepolisian Manila, Oscar Albayalde.
"Ruangan itu berkarpet dan tentu saja meja-meja, sangat mudah terbakar," imbuhnya
Kebanyakan korban tewas menghirup asap ketika para tamu dan staf mencoba menyelamatkan diri dari kepulan asap di kompleks kasino. Pejabat Resorts World Manila mengatakan, korban tewas termasuk 13 staf dan 22 tamu.
Kepolisian mengatakan, pelaku pembakaran tewas bakar diri setelah melepaskan tembakan ke para polisi yang datang ke kompleks hiburan yang masih dipenuhi asap, beberapa jam setelah peristiwa itu dimulai usai tengah malam. Jasad pria bersenjata kemudian ditemukan di sebuah kamar hotel di kompleks hiburan, yang dekat dengan Bandara Internasional Ninoy Aquino dan pangkalan Angkatan Udara tersebut.
"Dia membakar dirinya di dalam kamar hotel 510," kata Kepala Kepolisian Nasional Filipina Ronald dela Rosa pada konferensi pers. "Dia terbaring di tempat tidur, menyelimuti dirinya dengan selimut tebal dan tampaknya menyiram dirinya dengan bensin," imbuhnya.
Dikatakan dela Rosa, pria bersenjata itu tidak mengarahkan senapan serbunya ke orang-orang dan kemungkinan hanya mencoba mencuri chip-chip kasino.
"Jangan panik, ini bukan penyebab untuk khawatir. Kita tak bisa mengaitkan ini dengan terorisme," tutur dela Rosa seraya mengatakan bahwa kepolisian tengah menyelidiki kemungkinan insiden ini sebagai aksi perampokan.
(ita/ita)











































