Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (2/6/2017), kepolisian Filipina memastikan insiden ini tak terkait terorisme, melainkan aksi perampokan terhadap sebuah kasino setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi: Pelaku Penembakan di Resort World Manila Tewas
Namun kemudian pria ini meninggalkan tas ransel yang berisi kepingan judi itu di dekat ruang penyimpanan. Pria ini naik ke lantai atas hotel dan bersembunyi dari polisi. Baku tembak sempat terjadi, sebelum polisi menemukan pria ini di dalam salah satu kamar hotel pada Jumat (2/6) dini hari.
"Dia membakar dirinya sendiri di dalam kamar hotel nomor 510. Dia terbaring di ranjang, menutup dirinya dengan selimut tebal, sepertinya menuangkan bensin ke selimut dan membakar dirinya sendiri," terang dela Rosa.
Dela Rosa awalnya menyebut polisi menembak mati pria itu saat dia bersembunyi di salah satu kamar hotel. Namun belakangan Dela Rosa menyatakan pria itu tewas bunuh diri.
Baca juga: Aksi Penembakan di Manila bukan 'Serangan Teror'
Selama aksinya, lanjut Dela Rosa, pria ini tidak mengarahkan senjatanya ke para pengunjung maupun staf kasino dan hotel setempat. Dugaan kuat menyebut, pelaku hanya ingin mencuri kepingan judi, namun aksinya itu tak berhasil. "Untuk sekarang, kita bisa mengatakan ini bukan aksi teror. Tidak ada elemen kekerasan, ancaman maupun intimidasi yang mengarah pada terorisme," tegas Dela Rosa.
Sebelum pria ini ditemukan tewas, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sempat mengklaim bertanggung jawab. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahkan menyebut aksi ini sebagai 'serangan teroris'.
Dela Rosa menambahkan, satu petugas keamanan kompleks kasino itu tidak sengaja menembak dirinya sendiri karena panik. Sedangkan 54 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini, dengan beberapa di antaranya mengalami luka serius.
(nvc/try)











































