Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2017), Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan udara itu dilakukan dari kapal fregat 'Admiral Essen', kapal berukuran sedang yang bisa bergerak cepat dan kapal selam 'Krasnodar' yang berada di perairan Mediterania.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu menargetkan posisi militan ISIS dan perlengkapan milik kelompok radikal itu di bagian timur Palmyra. Media lokal Rusia menyebut serangan udara itu merupakan yang pertama kalinya dilakukan sejak November 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Kementerian Pertahanan Rusia, pihaknya telah memperingatkan Amerika Serikat (AS), Turki, dan Israel terlebih dahulu sebelum meluncurkan rudal-rudal itu.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kapan serangan rudal Rusia itu dilancarkan. Namun juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, seperti dikutip kantor berita Rusia menyatakan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu secara personal memberitahu Presiden Rusia Vladimir Putin soal aksi militer itu pada Selasa (30/5) tengah malam waktu Rusia.
Kantor berita RIA Novosti menyebut, terakhir kalinya Rusia menembakkan rudal jelajah Kalibr ke target militan di Suriah pada November 2016.
(nvc/ita)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 